Gangguan kecemasan adalah salah satu jenis kondisi kesehatan mental yang umum. Saat merespon hal-hal atau situasi tertentu yang menimbulkan ketakutan, Anda mungkin mengalami kecemasan. Kecemasan ini disertai dengan tanda-tanda fisik yang mudah dikenali.
Tanda dan Gejala Fisik Bila Mengalami Gangguan Kecemasan
Keringat berlebihan
Keringat dihasilkan tubuh sebagai respons kenaikan suhu tubuh. Keringat membantu tubuh agar tetap merasa sejuk.
Namun, terkadang tubuh berkeringat sebagai respon terhadap rasa takut atau stres. Keringat yang dipicu oleh kecemasan dapat muncul di seluruh tubuh, terutama di telapak tangan, telapak kaki, wajah dan ketiak.
Jantung berdebar
Tanda fisik lain saat mengalami gangguan kecemasan adalah jantung berdebar. Jantung terasa seperti berpacu atau melompat-lompat yang disebut juga palpitasi jantung.
Palpitasi jantung muncul sebagai respons tubuh sebagai bagian dari sistem saraf otonom. Saat Anda merasa tidak nyaman akan situasi tertentu, maka saraf otonom akan bekerja meningkatkan detak jantung Anda.
Mual
Gangguan kecemasan dapat memengaruhi hampir setiap sistem di tubuh, termasuk sistem kardiovaskular, endokrin, muskuloskeletal, saraf, reproduksi, pernapasan, dan juga sistem pencernaan. Pada sistem pencernaan, kecemasan menyebabkan Anda mual, memicu naiknya asam lambung, sakit perut, kembung, gas, diare, sembelit, muntah atau kejang yang menyakitkan di usus.
Sesak napas
Saat Anda merasa stres atau cemas, tubuh akan melepaskan aliran hormon. Neurotransmitter di otak bereaksi dengan mengirimkan pesan ke seluruh tubuh untuk memompa jantung lebih cepat, meningkatkan laju pernapasan, menciptakan ketegangan otot dan mengirimkan lebih banyak darah ke otak.
Ketegangan otot
Ketegangan otot termasuk gejala gangguan kecemasan, baik gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, gangguan panik dan lain sebagainya. Ketegangan otot terkait dengan gangguan kecemasan ditandai dengan beberapa hal berikut:
- Merasa otot selalu tegang dan sakit
- Rasa sakit yang membatasi dan melemahkan hingga mencegah aktivitas fisik
- Nyeri atau kram otot
- Kejang otot atau kedutan
- Nyeri otot yang membutuhkan obat pereda nyeri untuk meredakannya
Mulut kering
Mulut kering atau disebut juga xerostomia adalah salah satu tanda gangguan kecemasan. Saat sedang cemas, Anda cenderung bernapas melalui mulut. Udara kering yang masuk melalui mulut menyebabkan mulut kering.
Mati rasa dan kesemutan
Seperti halnya ketegangan otot, perasaan tidak nyaman di perut, kecemasan juga dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan. Mati rasa dan kesemutan ini dipengaruhi oleh dua hal, di antaranya:
Kecemasan kerap terjadi ketika Anda merasa terancam atau stres. Untuk mengatasi ancaman yang dirasakan tubuh, maka tubuh akan merespon dengan apa yang disebut respon fight-or-flight (melawan atau lari).
Pada saat ini, otak akan mulai mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh dan menyebabkan aliran darah ke otot akan meningkat. Aliran darah yang cepat dari tangan dan kaki sering kali menyebabkan mati rasa untuk sementara.
Saat merasa cemas, Anda akan bernapas dengan lebih cepat dan tidak teratur. Meskipun tidak berlangsung lama, namun karbon dioksida di dalam darah akan turun.
Akibatnya pembuluh darah yang memasok darah ke otak akan menyempit. Ketika hal ini terjadi, Anda akan merasa kesemutan dan mati rasa. Pada kondisi hiperventilasi yang parah Anda, bahkan bisa pingsan.
Gejala gangguan kecemasan bisa menyerupai serangan jantung atau kondisi darurat lainnya. Jika Anda tidak yakin sedang mengalami serangan jantung atau gangguan kecemasan, maka sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter.